Wednesday, April 21, 2010

BOEMBOE 3 CITIES 2010, GATHOTKACA studio di BANGKALAN

Bangkalan, akhirnya menjadi kota pertama di Madura yang saya kunjungi untuk sebuah kegiatan film. Dibulan –bulan yang masih awal ini ditahun 2010 boemboe.org mengundang gathotkaca studio untuk mengisi salah satu sesi di BOEMBOE 3 CITIES 2010. Boemboe dan Infis , saya tidak akan pernah melupakan dua organisasi film itu, saya sangat berterima kasih kepada 2 organisasi itu sehingga saya selalu menuliskan 2 nama itu di credit title semua film saya. Dan saya selalu mendukung kegiatan mereka termasuk Boemboe 3 Cities 2010 ini. Kegiatan ini adalah kegiatan 2 tahunan boemboe, yang memang khusus mengunjungi kota-kota kecil yang belum terlalu muncul komunitas filmnya. Boemboe selalu memilih 3 kota dalam 2 tahunnya untuk dikunjungi. Sebenarnya 3 Cities 2006 saya juga mendapatkan undangan, waktu itu kotanya di Jember, namun karena saat itu saya sibuk menyelesaikan Tugas Akhir saya di DKV ITS saya jadi tidak bisa ikut. Dan sekarang saya mendapat undangan sekali lagi untuk ikut dalam boemboe 3 cities 2010. Kebetulan film saya Grammar Suroboyo 3 juga terpilih untuk ikut roadshow dan bedah film. 3 kota yang menjadi sasaran Boemboe 3 Cities 2010 antara lain, Maumere, Mataram dan Bangkalan. Setiap movie maker mengikuti setiap kota , dan saya mendapat undangan di Bangkalan karena kebetulan lokasinya paling dekat dengan Surabaya.

Saya sangat senang dengan undangan ini, karena ini pengalaman pertama saya mengikuti kegiatan film di pulau Madura. Selain itu ini adalah kesempatan saya membangun jaringan di pulau Madura khususnya bangkalan. Yang membuat beda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya, karena sekarang saya memiliki partner kerja di gathotkaca studio. Vinka Maharani, Sebagai seorang partner dia mulai aktif ikut andil dalam kegiatan gathotkacastudio, dia pun juga ikut datang di acara ini. Saya sangat menyarankan dia harus ikut karena saya ingin dia kenal orang-orang boemboe.org. Sebuah organisasi film nasional yang memiliki jaringan yang luas bahkan internasional . Terlebih lagi Vinka punya keinginan untuk membangun jaringan sebagai bekal sebelum dia lulus kuliah dan meninggalkan kota Surabaya. Orang-orang boemboe , Mereka adalah Lulu Ratna, Amin Shabana dan Rey. Tapi sayang mas amin tidak ikut di Bangkalan. Cuma 3 orang bahkan dulu Cuma 2 orang sebelum Rey bergabung, tapi organisasi tersebut bisa terus exist dan konsisten mengadakan kegiatan di jaringan film independent. Tidak dipungkiri saya mengamati dan sedikit mengambil jalur boemboe untuk membuat gathotkaca studio terus mengudara. Dari pada banyak tapi tidak satu visi misi lebih baik sedikit tapi terus bergerak dan menggerakkan satu sama lain. Terus terang saya butuh banyak waktu untuk meyakinkan bahwa vinka adalah partner yang tepat, maklum saya terbiasa bekerja sendiri selain itu saya tipe orang yang sangat hati2 menaruh kepercayaan. Karena saya punya satu keburukan, sekali seseorang tidak menghargai kepercayaan, saya akan sulit untuk bekerjasama dengannya sekali lagi sebagus dulu meski sudah tidak ada masalah. Maka itulah saya sangat hati2 karena sebenernya saya ingin semua orang bisa dengan baik bekerjasama dengan saya. Mmm..jadi ngelantur :D yang jelas vinka sudah menjadi bagian gathotkaca studio dan partner terbaik saya , makasih loh mbak vins… sisuk tak transfer duit 500yuto*
*duite mbahmu ta jeh :P


Kembali ke jalan yang benar.. 3 Cities 2010 @Bangkalan 6-7 Maret 2010 kampus unijoyo bangkalan

PERJALANAN
Pagi itu kami berangkat , eh agak siangan sih soalnya saya masih ingat ketika lewat jl. karang menjangan saya mendengar adzan dhuhur , berarti udah siang hehe tapi waktu itu Surabaya agak mendung.
Meskipun dapet uang transport lumayan tapi kami memilih naik motor saja , soalnya eman2 kalo uangnya abis dipake naik taksi. Semalem sebelum brangkat saya sempat download peta untuk tahu letaknya kota bangkalan dan jalan trunojoyo tepatnya. Kebetulan saya pernah menyebrangi jembatan suromadu dan kalo jalan trunojoyo kayanya ga terlalu jauh. Sebenernya bisa juga ditempuh lewat pelabuhan perak naik kapal feri menuju pulau Madura, tapi selain ga tau jalan dan takut lama antri nyebrang mendingan lewat suromadu saja. Lagian katanya vinka belum pernah ke suromadu.
Sebenernya mbak lulu berharap kami naik taksi saja biar ga repot bawa motor soalnya kami harus ikut panitia dan istirahat dipenginapan. Tapi saya sudah menyiapkan rencana, nanti motornya biar dibawa pulang sama anak-anak sinema unair, kebetulan mereka nanti akan datang diacara dan tidak menginap.
Naik motor dan menyeberangi suromadu sepanjang 5 km, setelah itu jalanan yang sangat panjang tanpa pemukiman penduduk dan menakutkan kalo malam hari karena tidak ada lampu penerang jalan. Kami terus melaju hingga sekitar jam 1 siang sampai dibangkalan tepatnya dijalan trunojoyo. Kami bertanya kepada orang dipinggir jalan, mas-mas,mbak2, sampai anak kecil. Ternyata kampus Unijoyo itu lokasinya bukan ditengah kota atau dijalan trunojoyo melainkan di pinggir kota daerah kamal pelabuhan.. wah kami terlalu jauh berputar rupanya. kami bergegas malaju lagi mengikuti pentunjuk orang.
Sempat di perjalanan vinka ngomong, katanya dia melihat mobil jaguar yang menganggur didepan rumah penduduk. Wah orang Madura memang makmur ya hehe. Terbesit dalam ingatan saya pernah dulu ada yang kirim email untuk menambahkan karakter Madura di Grammar Suroboyo. Saya akan coba memasukkannya, Suatu saat nanti…
Lumayan jauh lokasinya dari kota sekitar 10-15 km akhirnya kami sampai juga. Kampusnya mirip kampus jember yang masih hijau banyak pohon dan lokasi acaranya adalah digedung yang lokasinya paling belakang. Disana sudah ada mbak lulu dan rey yang sedang berkumpul dengan teman-teman dari Madura sekedar ngobrol kecil sebelum acara, kami pun memperkenalkan diri.

Rey, orang baru di boemboe.org. sebenernya sudah tahu waktu acara ulang tahun ke 5 boemboe dijakarta 3 tahun lalu. Tapi baru bisa kenal dan ngobrol banyak disini, soalnya waktu di ultahnya boemboe mungkin Rey sibuk dan aku juga Cuma sebentar disana. Jadi waktunya kurang untuk bisa ngobrol2 rame-rame kumpul-kumpul dengan banyak teman komunitas film.

HARI PERTAMA
Jam 2 siang acara dimulai, di Madura kalau mau mengadakan acara harus siang hari dan sebelum adzan magrib acara harus selesai. Oh iya, di Unijoyo tidak ada UKM atau unit kegiatan mahasiswa bidang film jadi saat itu boemboe bekerjasama dengan anak-anak dari UKM Teater

Acara dibuka dengan pembukaan dan sambutan-sambutan. Saya sempat bengong sampai akhirnya ketawa dalam hati terus cengar-cengir sendiri karena acaranya resmi sekali. Persis acara yang dihadiri pak menteri hehe

Acara hari pertama hanya pemutaran film saja tanpa diskusi, beberapa film yang diputar adalah film2 dari Roma dan film2 dari berbagai komunitas yang telah terkumpul di boemboe.org, Filmnya bagus-bagus tapi juga ada yang kurang saya pahami, misalkan seperti video art atau experimental. Maklum saya bukan orang seni murni dan dari dulu awal saya gabung dikomunitas film indie saya kurang begitu pandai menyerap isi video art, video personal dan sejenisnya. Dari situlah saya melihat suatu celah dan berfikir, seidealis-idealisnya, film ini untuk ditonton banyak orang dan saya ingin setiap orang yang menonton film saya, saya ingin meraka bisa menangkap apa yang saya sampaikan tanpa kesulitan, itulah sebabnya saya selalu membuat film yang ringan,simple dan terkesan tidak macam-macam, saya ingin orang2 yang awam film indie tidak berfikir kalo film indie itu terkesan berat bahkan membosankan karena kesulitan menangkap pesan, sekali lagi ” saya ingin semua orang bisa menonton film saya” hanya itu .
Dari semua film yang putar , saya tertarik dengan film dari roma yang mix live shoot dan animasi, ceritanya simple hanya anak kecil yang sedang pergi kedokter gigi bersama ibunya untuk memeriksa gigi nya tapi dia memiliki imajinasi seolah2 dia sedang berjuang melawan naga untuk menyelamatkan ibunya. Animasinya cukup sederhana tapi penyajiannya menarik dan sangat cukup untuk menambah referensi saya.
Di tengah2 acara rombongan anak2 sinema datang mereka pun ikut menonton sampai acara hari pertama selesai. Dan setelah acara , mereka tidak menginap namun mereka janji akan datang lagi meski berganti formasi alias yang datang anggota sinema yang lain. Seperti rencana awal motor saya dibawa pulang anak sinema ke Surabaya, karena saya dan vinka ikut rombongan panitia ke penginapan.
Namun sebelum makan malam dan instirahat di penginapan, panitia masih harus menyiapkan acara untuk besok hari kedua. Lokasi acara pindah digedung sebelah yang lebih kondisional lebih mencerminkan teater , namun mereka harus memindahkan semua barang mulai dari sound system, layar LCD dan lain-lain kemudian menata ulang.
Ditengah-tengah sibuknya persiapaan dari panitia, datang rombongan anak2 Infis dengan penolan utama Mbak Nob. Mereka fikir acara belum berakhir atau bahkan baru mulai. Karena biasanya memang kalau di Surabaya acara pemutaran film dimulai jam 7 malam. Mereka mampir sebentar dan kemudian pamitan. Mbak lulu agak tercengang tidak percaya, karena mbak lulu tidak pernah bertemu dengan mbak Nob, dan mbak Nob sekarang jauh lebih langsung dari dulu.. waw 27kg berat badan telah hilang alias turun, kebayang nggak tuh.
Panitia masih lama bekerja mempersiapkan venue pemutaran. Setelah mbak lulu memberikan pesan jangan lupa soal konsumsi buat panitia yang sedang bekerja. Kami berlima, mbak lulu, Rey, Vinka, Saya, Alawi dari Koja (komunitas Jurnalis muda) dan mas aziz pak supir ,bergegas menuju rumah makan sebelum istirahat di penginapan.
Rumah makan paling mahal di Madura katanya. Sekali datang disitu pasti ingat namanya OLE OLANG. Kenapa pasti ingat ?? karena pemiliknya cukup pintar untuk menjejali otakmu dengan nama OLE OLANG, ketika kamu mulai menginjakkan kaki rumah makan itu,pesan makan, ngobrol-ngobrol, sedang makan, cuci tangan, sampai kamu keluar rumah makan, kamu akan mendengar alunan lagu khas “ole olang” , dan dampaknya cukup hebat nama OLE OLANG akan melakat di otak mu dan sepanjang hidupmu.. sadis hehe

Pas enak-enak makan datang lagi rombongan Infis, wah ternyata tujuan mereka sama, makannya kita bersama, dan pas enak-enaknya makan lagi. Datang lagi temen jaman kuliah mbak lulu beserta keluarga, mereka ngobrol panjang, maklum reuni dan ujungnya malah temen mbak lulu yang bayar makan kita semua.. GRATESSS!! Wenak!
Setelah makan langsung menuju penginapan di Bangkalan. Sebelum istirahat sempat ngobrol sama Rey , mulai dari komunitas film sampai kemana Rey sebelum diboemboe, Rey ternyata kuliah di luar negeri dan sempat bekerja di sebuah production house, sampai akhirnya keluar dan bergabung dengan boemboe. Rey sendiri punya cita-cita pengen bikin Production House sendiri.. Hmm semoga bisa terkabul cita2nya .amin

HARI KEDUA
Wah ternyata ceritaku panjang banget, langsung saja. Acara pemutaran hari kedua dimulai, Hari kedua filmnya bagus-bagus, mulai dari film tentara sampai documenter, saya sangat terkesan dengan documenter pabrik dodol, filmnya hanya bercerita dengan gambar dan sangat selaras dengan alunan music ilustrasinya, maklum film itu adalah garapan dari anak IKJ yang khusus study tentang music. Film ini bercerita mulai dari pabrik dodol kecil rumahan sampai pabrik dodol besar yang digerakkan dengan mesin-mesin. Dan sangat menarik dengan alunan music yang pas dengan gerakan gambar. Sebenernya teknik ini bukan hal baru karena sebelumnya saya pernah menonton film dari teman jogja “menunggu bis” , meski begitu film ini lebih memberikan kesan karena pengerjaannya lebih serius dan sinematografi juga lebih bagus.

Sebagai penutup acara 3 cities saya dan mbak lulu ditambah moderator mulai membuka sesi bedah film “GRAMMAR SUROBOYO”. Sebelumnya saya berpesan kepada panitia kalau acaranya jangan terlalu formal, saya sangat kaku kalo harus membawakannya seperti pak SBY presiden kita. Tapi sepertinya memang seperti itulah iklim Madura, awalnya tidak formal tapi lambat laun juga kembali formal lagi. Hehe.
Diskusinya sangat menarik dan seru , mulai dari tujuan boemboe dan 3 cities sampai pembahasan mendalam tentang grammar Suroboyo 3. Oiya di hari kedua juga ada pak waw aka wiryadi dharmawan. Tokoh yang sangat meng”highlander” difim independent terutama animasi di kota Surabaya.


Saya sangat senang antusiasme teman2 madura terhadap Grammar Suroboyo cukup bagus, banyak pertanyaan yang muncul sehingga acara semakin hidup. Pembahasan bahkan tidak cukup hanya ruang lingkup film grammar Suroboyo 3 tapi juga sampai kata “ Cuk” itu sendiri. Mulai dari segi bahasa, pemakaian bahkan sampai sejarahnya, saya sempat kewalahan karena lingkupnya meluas dan terus terang sudah bukan menjadi kompetensi saya. Untung di bantu vinka dan jaka, salah satu senior UKM sinematografi yang hadir saat itu.
Acara selesei dan satu persatu mereka berpamitan, kami pun menuju kota Surabaya malam hari sekitar jam setengah sebelas melewati Suramadu, yang ternyata penuh lampu berwarna jika malam hari.


Oh iya sepanjang jalan, mas aziz sopir kami selalu memutarkan lagu orkes melayu OM. PALAPA. Musik Koplonya memaksa kami menggerakkan kepala dan melekat di telinga terutama, telinganya Rey ,,mungkin sekarang Mac Book nya sudah penuh dengan download an OM. PALAPA …tung plak tung plak..JOS JOS JOS!!
-Terimakasih BOEMBOE.ORG JAKARTA dan TEMAN-TEMAN UNIJOYO BANGKALAN-